Minggu, 13 Mei 2012

CINTA SEGI TIGA


Cinta yang tumbuh duhati ku kepada reyhan membuat persahabatan kita kini berubah menjadi “CINTA” . kami pun menjalin hubungan dengan penuh kebahagiaan. Hari – hariku jadi semakin penuh warna karena kehadirannya sangat berbeda ketika dia menjadi sahabatku kini dia semakin perhatian terhadapku aku sangat bahagia sekali bisa memilikinya dan lebih bahagianya lagi karena cintaku tidak bertepuk sebelah tangan.
        Saat ku pulang dari sekolah seperti biasa aku langsung mencari handphone ku, segera ku aktifkan handphone ku berharap ada pesan dari reyhan sang pangeran hatiku hehe. Saat ku aktifkan memang terlihat ada 1 pesan tapi bukan dari pangeranku, entah siapa pengirim pesan itu sepertinya NO baru karena tidak tercantum namanya di kontak handphone ku. Saat ku buka pesan itu aku sangat heran dengan isi pesan itu.
“ hey..loe leksa eah?? Ada hbngan apa loe sma reyhan????”
Aku bingung saat membaca pesan itu. Siapa pengirim pesan itu dan kenapa dia tau namaku,lalu apa maksud dia menanyakan hubunganku dengan reyhan??? Dengan rasa penasaranku, aku balas pesan itu.
“iya, aku leksa.... maaf anda siapa?? Mengapa anda menayakan itu??”
Tak lama setelah ku kirim balasan pesan itu, aku mendapatkan balasan kembali.
“gue retno, gue liat loe deket banget sama reyhan.. ada hubungan apa kalian??”
Lagi-lagi orang itu menanyakan hal yang sama, aku jadi bingung harus membalas apa, aku berfikiran untuk menghubungi reyhan dan menceritakan ini, siapa tau reyhan tau tentang retno. Aku langsung menghubungi reyhan, ku ceritakan semuanya dan ternyata reyhan sangat kenal betul orang yang namanya retno itu tidak lain dia adalah teman semasa SMP nya dulu namun dia sangat mencintai reyhan dan dia sudah 2x menyatakan cinta pada reyhan dan reyhan tidak meresponnya, reyhan hanya menganggap retno seperti adiknya saja, tapi retno tidak terima dia ingin menjadi kekasih reyhan.
Akhirnya aku mengerti siapa sebenarnya retno setelah reyhan mencetakannya padaku, awalnya aku kesel sama reyhan saat reyhan menceritakan semua itu, yah mungkin rasa cemburuku pada retno. Aku berusaha mencari-cari informasi tentang retno pada teman-temannya. Ternyata kata teman-teman retno memang sering sekali cerita sama temannya kalauu dia sangat mencintai reyhan, apapun yang reyhan suka pasti retn mengikutinya buku-bukunyapunbanyak sekali tertulis nama reyhan dan ungkapan cintanya pada reyhan. Hatiku sakit saat mengetahui semua itu, ternyata ada orang yang begitu mencintai reyhan bahkan dia rela mati karena reyhan. Aku juga mungkin tikad demikian.
        Tak lamapuun retno tau tentang hubungan kita, entah dari siapa dia tau, mungkin dari teman sekolahnya. Sekarang dia sering banget mengirimkan pesan yang bikin aku tidak enak hati dengannya mungkin karena dia sangat terpukul setelah tau hubunganku dengan reyhan. Dia begitu mencintai reyhan namun akupun demikian. Aku bingung harus bagaimana, akhirnya ku beranikan diri berbicara pada reyhan. Aku langsung mennghubungi reyhan dan meminta ketemuan sama dia di taman untuk menceritakan kebimbanganku.
“rey aku pengen ketemu sama kamu sekarang, aku tunggu yah di taman..”
“kok, mendadak gini emang ada apa???”
“nanti aku jelaskan di taman,,”
“baiklah..tunggu aku, 15 menit lagi aku sampai”
Aku langsung menutup telponku dan segera pergi ke taman. Belum lama aku sampai disana reyhan pun tiba. Aku langsung menceritakan apa yang aku rasakan.
“rey. Aku lihat retno sangat mencintaimu...!!!”
“lalu?????”
“aku ga tega, dia begitu tersiksa tau hubungan kita?? Dia sangat mencintaimu dan sangat mengharapkanmu”
“tau dari mana kamu tentang itu semua, leksa perlu kamu ketahui aku hanya mencintaimu tidak dengan yang lain termasuk retno”

CINTAKU TERNYATA SAHABATKU


Hatiku kosong sesaat stelah kepergian ka reza yang sudah menyakitiku, tak ada yang bisa mengisi kekosongan hati ini termasuk rendi meskipun aku pernah menjalin hubungan dengan spesial dengannya tapi hati ini tidak bisa menerima ketulusan cinta dari rendi. Hatiku masih sangat berharap ka reza lah yang akan mengisi kekosongan ini. Aku sudah berusaha menghilangkan ka reza dari pikiranku dan memusnahkan harapan-harapankuterhadapnya.
Reyhan dia teman kecilku, dia satu sekolah denganku di SD, namun saat itu aku tak begitu kenal dengannya. Karena dia begitu pendiam sangat berbeda denganku. Entah kenapa sekarang dia mulai sering menghubungiku aku tak mengerti apa maksudnya. Kita mulai dekat dan sering bertukar pikiran maupun pendapat. Aku mulai bisa mengerti tentang dia, aku sering curhat dengannya begitu juga sebaliknya. Dia ingin menjadi sahabatku aku juga sangat menginginkan itu karena dia begitu baik terhadapku dan dengan hadirnya dia akku jadi punya teman untuk bercerita.
Setelah kehadirannya hidupku mulai berubah, senyumku kembali menghiasi hari-hariku. Kita sering bermain bersama. Meskipun kita tak lagi satu sekolah dengannya tapi kita sering belajar bersama, karena dia juga jago bermain komputer dia juga mengajariku.
Satu minggu aku tak dapat kabar darinya, padahal biasanya setiap hari dia selalu mengirimkan pesan untuk ku tapi selama satu minggu ini dia tidak mengirimkan satu pesanpun kepadaku, bahkan pesanku juga tak ada yang di balas. Aku helisah, khawatir padanya, aku merasakan betapa takutnya aku kehilangan dia.
Aku bingung dengan perasaanku, kenapa aku jadi sering memikirkan reyhan. Apa aku jatuh cinta dengannya????? Tapi tidak mungkin, hatiku masih sangat mengharapkan kehadiran ka reza. Pikirku mungkin ini hanyalah rasa sayang seorang sahabat.
“pokoknya ga mungkin aku suka sama reyhan, karena hatiku hanya untuk ka reza” ucap leksa dalam hati
Aku masih tidak bisa melupakan ka reza masih sangat berharap bisa bersatu dengannya.
Pagi saat aku sedang sarapan, HP ku berdering ku lihat ada panggilan masuk dari reyhan. Lega rasanya saat ku lihat reyhan menelponku. Segera aku angkat HP ku dan ku sapa dia dengan panggilan ejek
“ pagi panda jelek....haha..”
“hey pagi juga panda...hehe”
“kemana aja kamu jelek...ko ga ada kabar???? Sms ku ga pernah dibalas...dasar”
“maaf aku ga punya pulsa bawel, kenapa kangen yah..sama aku....hahahaha”
“Iih..PD banget loe, soryy eah masa cewe cantik kaya gue  kangen sama loe..haha”
“biasa aja kaleee aduh baru di tinggal satu minggu aja udah bisa loe gua...”
“oh iya donk...leksa gitu lho..!!!”
“gitu aja bangga, eh dah siang sana kamu berangkat nanti telat lagi, oh iya pulang sekolah aku mampir kerumah kamu..”
“ oke aku tunggu yah jelek, hahaha”
“ dasar panda jelek...”
Reyhan langsung menutup telponnya . aku segera bersiap – siap pergi ke sekolah, dengan wajah yang ceria aku berangkat menuju sekolah dengan sepede kesayangankku. Setibanya aku di sekolah keyla langsung meledekku
“ widihhhh... si panda pagi ini ceria banget ke sekolah, lagi seneng niye....” goda keyla
“ rese kamu key, pagi-pagi udah goda aku... ayolah kita masuk ke kelas “
Belpun berbunyi seluruh siswa siswi SMA UNGGULAN keluar dari kelasnya. Bersorak mereka karena terbebas dari kepenatan selama 6 jam di kelas memutar otaknya mengikuti pelajaran. Setibanya aku di rumah ternyata reyhan telah lama menungguku di depan rumah.
“woooy bawel lama banget sih... dari tadi aku tunggu kamu disini sendirian tau..”
“hahahah... duh kacian banget kamu, ya maaflah, tau sendirilah aku kan low skolah pulangnya lama ne juga paling cepet ... maklum lah sekolah unggulan,,hehehe”
“mulai dech sombingnya keluar.”
“emang ada apa kamu kerumahku tumben...pasti ada maunya”
“gpp ko Cuma pengen mampir aja, kangen sih sama kamu...haha”
“ akhhh dasar kamu, pasti ada maunya nih..”
“hehe.. tau aja kamu, ayah nih ada tugas matematika susah banget jadi aku mau tanya sama kamu,,, kamu kan jagonya... eits jangan GR”
“ hufh ... tuh kan sudah ku tebak pasti ada maunya, ga ko ga bakal GR kan emang faktanya iya aku jago matem...hahahaha ya udah masuk yukz aku ganti baju dulu”
Beberapa menit kemudian aku telah selesai berganti baju. Aku keluar dari kamarku dan mengambil 2 gelas minuman + sedikit cemilan, lalu aku langsung menuju ruang tamu menemui reyhan
“ nih minum dulu, kamu pasti haus..”
“hmmmm... maksih tau aja kamu,”
“ya iya lah leksa gitu... !! leksakan baik hati...hehe”
“keluar lagi nih sombongnya..ya udah lah kita mulai aja belajarnya “
“huh dasar kamu... ya udah mana tugasnya yang susah..”
        Dengan serius kami mengerjakan soal-soal matematika itu, berulang kali reyhan bertanya karena tak mengerti dengan soalnya tapi dengan sedikit penjelasanku akhirnya dia pun mengerti, rupanya dia lebih memahami penjelasanku dari pada penjelasan guru metematikanya. Dua jamm sudah kita berpusing – pusing dengan rumus matematika akhirnya terselesaikan sudah. Karena hari sudah mulai sore dan mataharipun sudah ingin beristirahat reyhan segera pulang karena takut ayahnya mencari dia.
        Aku dan reyhan sudah bersahabat selama satu tahun lebih. Aku pun kenal dekat dengan keluarganya begitu juga sebaliknya apalagi kakak reyhan juga merupakan sahabat kakaku.
Pada hari ulang tahun reyhan aku mencoba membuat kejutan untuk dia, dan pada hari itu juga tak ku sangka reyhan menyatakan cintanya padaku, bahkan dia memberikan cincin padaku sebagai bukti cintanya. Aku sangat tidak menyangka dengan kejadian itu.
“leksa, jujur aku sangat menyayangimu, aku ingin kita bisa menjalani hubungan yang lebih dari sahabat”
“becanda kamu jelek rey, sudahlah kitakan sedang tidak bermain sandiwara”
“aku serius leksa, selama ini aku mencintaimu tetapi aku tak berani mengungkapkannya, karena ku takut kau tak mencintaiku”
“kitakan sahabat reyhan,,,, ga mungkin kita pacaran”
“sudahlah jangan membohongi perasaanmu sa, aku tau kau juga memiliki perasaan seperti ku. Ini cincin yang sudah lama ku beli untuk meyakinkan cintaku padamu”
        Aku terdiam seribu bahasa, perasaanku bahagia namun bimbang, sejujurnya aku juga memiliki perasaan yang sama seperti reyhan dan aku juga sangat mengharapkan saat sat itu. Tapi apakah mungkin sahabat harus jadi cinta. Dia sahabatku apakah dia bisa menjadi kekasihku??? Pertanyaan- pertanyaan itu berputar-putar dalam fikiranku. Namun tiba-tiba reyhan memegang tanganku dan menanyakan jawabanku.
“ leksa, mengapa kamu diam, aku butuh jawabanmu... maukah kau jadi orang yang menghuni di hatiku??” tanya reyhan memastikan
        Perasaanku jadi semakin tak karuan setelah reyhan memegang tangan ku dan mengatakan itu kembali, aku bingung harus mulai bicara dari mana. Aku menarik nafas panjang dan ku tatap mata reyhan lalu ku ungkapkan perasaanku yang sesungguhnya pada reyhan.
“reyhan, aku akan jujur padamu,,, sebenarnya aku juga memiliki perasaan sepertimu... dan aku sangat menunggu saat-saat seperti ini, aku tak menyangka kau memiliki perasaan seperti ku, aku sangat bahagia rey....”
“sungguh???? Apakah itu benar leksa???”
“kau tak percaya??? Peluk aku reyhan agar kau yakin dengan perasaanku”
Reyhan langsung memelukku, dia begitu bahagia mendengar kejujuranku, akupun sangat bahagia. Hari itu menjadi hari bersejarah bagi kita. Takan pernah aku lupa saat-saat itu. Memang sedalam-dalamnya aku menyembunyikan perasaanku padanya pada akhirnya perasaan itu akan memaksa kita untuk mengungkapnya. Begitupun aku yang tak dapat memungkirinya.
Benar – benar tidak ku sangka, ku cari kemana – mana cinta sejatiku.. bahkan aku sudah tersakiti oleh ka reza saat ku kira ka rezalah cinta sejatiku, dan ku telah menyakiti rendi untuk membalas sakit yang telah di berikan ka reza. Selama ini aku berfikir salah, ka reza bukanlah cinta sejatiku, harusnya aku tak membuang-buang waktuku untuk menunggu ka reza yang tak pasti. Aku di butakan dengan cinta ka reza yang hanya bisa menyakitiku dan bisa membuatku gila. Cinta sejatiku selama ini sudah ada di depan mataku, dia lah yang selalu ada untukku saat ku membutuhkan bantuan dan dia lah yang selalu menghiburku saat ku terluka bahkan dia yang selalu bersamaku di manapun dan kapan pun dia adalah reyhan sahabatku sendiri. Cintaku yang selama ini ku cari ternyata sahabatku.
Aku dan reyhan kini bersatu dalam satu ikatan yaitu “CINTA”.

PELAMPIASANKU


Bertahun-tahun aku memendam perasaanku kepada ka reza walau ka reza telah menyakitiku, ku ga bisa melupakannya. Namun aku juga merasa lelah dengan semua ini ku seperti menunggu pepesan yang kosong, sesuatu yang tak pasti. Ku merasa harus berubah dan melupakan perasaan ku pada ka reza karena ka reza juga ga mungkin mencintaiku. Akhirnya ku putuskan untuk mencari seseorang yang bisa membantuku agar bisa melupakan aku ka reza.
Teman satu bangkuku namanya keyla dia punya teman dekat namanya rendi, aku di kenalin sama dia oleh keyla. Yah...memang sih si rendi tuh orangnya ga ganteng-ganteng amat, tapi dia baik, lucu bahkan ramah sama orang. Kebetulan aku tipe orang yang ga memilih teman melihat dari tampang aja, makanya rendi juga jadi teman baikku. Karena keyla lah aku dan rendi jadi akrab, rendi juga sering kontek2n dengan ku lewat via sms. Keyla juga sering ngajakku maen bareng rendi.
Di sekolah saat bel pulang berbunyi aku pun bergegas menyiapkan tas ku untuk segera pulang tapi si keyla menarik tanganku,
“leksa kamu jangan pulang dulu yah...” kata’y membujukku
“emang kenapa??? Tapi aku harus segera pulang keyla..” mencoba melepaskan tangan keyla yang menarik2 tanganku.
Dia melepaskan tangannya dan membisikan sesuatu ketelingaku
“rendi ingin bertemu kamu di perpus dia pengen ngomong sama kamu..”
“emang mau ngomong apa?? Kenapa ga langsung ke sini saja??”
“udah lah yo cepet kesana dia dah nunggu kamu..!!!” keyla menarik tanganku menuju perpus
 “ada apa ren?? Ko mesti ngobrol disini segala??” tanya ku pada rendi dan keyla pergi meninggalkan aku dan rendi di ruangan itu berdua saja. Ku merasa ga enak kalo di dlam ruangan hanya berdua dengan seorang cowo makanya aku mendesak rendi untuk segera bicara ada perlu apa sama aku.
“mmmm..gini sa, mmm walaupun aku baru kenal kamu tapi aku rasa kamu baik” tanya rendi gugup
Aku ga tau apa yang menyebabkan rendi gugup seperti itu bahkan ngomongnya aja terbata-bata aku jga ga ngerti maksud rendi ngomong kaya gitu apa. Akupun menjawab dengan santai dan gurauan seperti biasa kalo kita bercanda.
“ya elah ren...mau ngomong gitu aja pake acara di ruangan kaya gini segala, semua orang juga tau kalo aku tuh baik orangnya...hahaha” gurauku
“bukan gitu maksudnya...leksa..a..ku..su..ka sa sa sama kamu, kamu mau ga jadi pa..car ku???”
Ku kaget mendengar perkataan rendi yang baru saja dikatakan sumpah ga pernah aku bayangkan ini terjadi, tiba-tiba keringat dinginku jadi keluar aku jadi teringat dengan ka reza. Aku juga berfikiran apa aku menerimanya saja meski aku tak suka padanya?? Pikiranku kacau aku bingung harus bagaimana, aku diam seribu bahasa namun terlintas dalam pikiranku untuk menerima rendi agar aku bisa melupakan ka reza dengan belajar mencintainya. Entah dengan sadar atau tidak sadar aku menerimanya untuk menjadi pacarnya setelah aku jawab itu aku langsung lari keluar ruangan itu dan bergegas pulang dengan pikiran tak karuan.
“aku ga mencintaimu tapi aku menerima kamu...apa aku salah yah..hmm maafkan aku yah ren??”
Tak ada yang tau tentang hubunganku sama rendi di sekolah kecuali keyla dan mona teman dekat ku di sekolah, sikapku ke rendi juga berbeda tak seperti biasanya mungkin karena ku malu, tapi ku tak ceritakan tentang perasaanku yang sebenarnya sama sekali tak pernah mencintai rendi kepada keyla dan mona.
Satu minggu lebih aku menjalin hubungan dengan rendi tanpa adanya rasa cinta, sebenarnya ku merasa ga tega rendi di kaya gini’n sama aku harusnya rendi ga jadi pelampiasanku gara” ka reza. Aku ingin coba mengatakan jujur tentang perasaanku pada rendi saat itu namun aku ga tega. Aku berusaha untuk mencintainya tapi ga bisa hatiku sudah tertutup oleh ka reza.
Aku bertahan dengan rendi hingga satu bulan kedepan, di sekolah sudah banyak yang tau tentang hubunganku dan banyak juga yang kaget mengetahui kalo rendi pacarku karena menurut mereka aku ga cocok, yah memang sih aku juga berfikir seperti itu tapi entah kenapa waktu itu aku jawab iya padanya. Mungkin pikiranku saat itu lagi kacau.
Rendi memang baik padaku, dia perhatian sama aku tapi entah kenapa aku tidak sama sekali memiliki perasaan dengannya. Kalau saja rendi mengetahui tentang yang sebenarnya entah seperti apa jadinya.
Saat hubunganku dengan rendi menginjak tiga bulan aku mencoba uuntuk memutuskan rendi namun rendi tidak terima dengan keputusanku dia berusaha mempertahankan hubungan itu. Yah aku pun terpaksa harus mengikutinya. Sebenarnya aku ga nyaman banget menjalin hubungan dengan rendi, entah kenapa mungkin karena aku tidak punya sedikitpun rasa suka sama dia. Akuu mulai males hubungin dia.
Temanku keyla tanya tentang hubunganku sama dia. “sa, kamu itu  masih sama rendi ga sih.. ko ga kelihatan bareng lagi???” tanya keyla penasaran
“ entah key, aku bingung kita pacaran tapi kaya orang ga pacaran Cuma di sms saja seperti orang pacaran, kalau ketemu ya biasa-biasa saja” jawabku
“aneh kalian berdua itu”
“i dont care key “
“heuh kamu mah...”
“kalau aku boleh jujur yah key sebenarnya aku itu ga pernah sama sekali punya rasa sama dia “
“terus kenapa kamu terima dia sa,”
“yah..Cuma wat pelampiasan aku aja karena sakit hatiku selama ini karena ka reza”
“what??? Serius kamu sa..??”
“iya serius, makanya sekarang aku bingung mesti bagaimana key, aku ga tega sama rendi dia begitu baik sama aku”
Saat aku sedang berbicara seprti itu pada keyla ternyata rendi sudah ada di belakangku, dia mendengar semua pembicaraanku sama keyla. Akupun jadi salah tingkah.
“re re rendi...kamu disini..” ucapku gugup
“aku mendengar semuanya sa, kenapa kamu ga jujur padaku???”
“sorry aku pergi dulu yah...ga mau ikut campur..heheh” keyla pergi
“maafkan aku ren, aku bisa jelasin semuanya..”
“tidak apa-apa ko sa, ga usah di jelasin, mungkin emang aku ga pantes wat kamu, maafkan aku selama ini memaksakan kehendakmu. Untuk kebaikanmu sekarang kita PUTUS saja. Terimakasih atas semuanya” rendipun berlalu pergi dengan mata yang berair
Aku seemakin merasa bersalah atas perbuatanku, baru kali ini aku menyakiti perasaan oarang lain dan ini semua berawal dari ka reza yang tega menyakitiku. Tak seharusnya aku menyakiti rendi hanya untuk membalas apa yang telah ka reza lakukan sama aku.
“maafkan atas kesalahanku rendi, tak seharusnya aku menyakitimu..maafkan aku”
Satu minggu rendi marah sama aku, dia tak mau melihat wajahku lagi bahkan dia sudah mendelete no HP + foto2 ku di HP’y... sungguh tak sebanding perlakaunku pada rendi dengan ketulusan rendi yang telah dia berikan kepadaku, dia hanya menjadi pelampiasan dendamku pada ka reza.
 Namun akhirnya dengan bantuan keyla aku pun bisa menjelaskan semuanya pada rendi, dan dia mau menerima alasanku.

KASIH TAK SAMPAI

Saat itu aku lihat dia dikoridor sekolah sedang berjalan menuju arah kantin, tiba-tiba dia menghampiriku yang sejak tadi memperhatikannya, aku sangat senang sekali saat dia mulai mendekatiku. Ternyata dia memberikan kunci motorku yang kemarin hilang.
“hey..kamu leksa??? “
Hatiku mulai berdebar kencang saat dia menyapaku, dengan senyuman yang manis dan rasa malu ku menjawab sapaannya.
“hey juga ka..iyah aku leksa...!!!”
“oh iya nih kunci motor kamu kemarin ketinggalan di kursi depan kelas” katanya dengan tampang cueknya
” oh iyah benar...makasih banyak yah ka..”
“yah sama-sama makanya kalau naro sesuatu yang bener...!!”
“iyah ka...”
Setelah memberikan kunci motor itu dia langsung pergi saja ninggalin aku. Ternyata yang menemukan kunci motorku adalah dia, ka reza namanya. Memang dia itu adalah orang yang paling cuek di sekolah. Namun setelah kejadian itu aku mulai sering memikirkan dia. Aku selelu terbayang wajahnya.
Hmmmmm...yah mungkin aku mulai suka padanya.
Saat pertama kali aku mengikuti latihan ekskul ternyata dia juga mengikuti ekskul yang sama denganku “pramuka”, dan dia adalah pemimpin di pramuka itu. Dari situlah aku mulai dekat dengannya. Ternyata setelah aku dekat dengan dia, dia itu tidak seburuk yang aku pikir, dia tidak cuek malahan dia ramah banget sama aku dan dia juga baik sama aku. Dan itu membuat aku jadi semakin suka padanya, namun aku sembunyiin perasaan suka ku ini sendiri.
Lama kelamaan aku mulai dekat dengannya dan kita sering becanda”, itu bukan hanya di waktu kegiatan pramuka saja tapi saat sekolahpun begitu. Hingga teman-temanku banyak yang bertanya-tanya karena aku bisa dekat dengan orang yang tercuek disekolah. Padahal mah itu Cuma anggapan mereka saja, sebenarnya sih ka reza tuh bukan seperti itu. Aku sangat beruntung bisa dekat dengan ka reza.
Hari demi hari berlalu, ka reza semakin terlihat perhatian padaku. Dia sering hubungin aku lewat via sms ataupun tlp, pokoknya ga pernah absen deh dia hubungin aku. Karena sikap ka reza seperti itu, perasaanku jadi semakin kuat sama ka reza, namun aku belum berani mengatakannya pada siapapun.
Saat kegiatan pelantikan di sekolah :
Aku sedang berjalan di tepi-tepi kolam ikan, saking asiknya aku menikmati suasana pada sore itu aku tak sadar ada batu di depanku dan aku terpeleset batu itu. Dengan sigap ka reza menangkapku yang hampir jatuh ke kolam ikan.
Hhaah....jantungku berdetak kencang tak karuan saat ada dipelukan ka reza. Tak lama kemudian ka rezapun melepaskan pelukannya. Dengan gugup aku ucapkan kata makasih padq ka reza
“mmmm...makasih banyak yah ka..!1 hehe”
“iyah leksa sama-sama, lain kali kalau jalan hati-hati donk nanti bisa-bisa jatuh lagi lho..”
“siiiip dech ka....hehe” jawabku sambil cengengesan
Malam ketika aku hendak tidur ka reza duduk disampingku dengan sebuah gitarnya, ku kira ada apa ternyata dia menyanyikan sebuah lagu untuk menemani tidurku.
Senangnya hatiku saat ka reza menyanyikan lagu itu untukku, akupun langsung tertidur pulas.
Tidak hanya itu saja, paginya aku males sekali untuk makan. Saat teman-temanku pada makan, aku malah maen komputer dikantor guru, tiba-tiba ka reza datang menghampiriku.
“leksa...ko kamu ada disini kenapa ga makan...!!!” tanya ka reza padaku
“eh ka reza...ga lah ka, lagi asiik maen game nih lagian juga males makannya..” jawabku
“ko gitu nanti sakit lho..ayo cepet makan...” bujuk ka reza padaku
Aku menghiraukan bujukan ka reza itu namun tak lama kemudian ka reza datang lagi membawa sepiring makanan dan segelas minuman, ku kira itu buat dia tapi ternyata itu buat aku dan aku disuapin sama dia. Aku bener-bener ga nyangka diperlakukan seperti itu oleh ka reza.
Semenjak itu aku merasa kalau dia juga memiliki perasaan yang sama seperti aku, dan perasaanku padanya juga jadi semakin bertambah. Aku senangggggg sekali tapi aku ga pernah berani untuk mengungkapkan lebih dulu perasaanku yang sebenarnya pada ka reza.

Hingga sampai ka reza lulus dari sekolah aku tak pernah mengatakan parasaanku padanya, aku merasa sangat kehilangannya karena semenjak dia keluar dari sekolah aku tak pernah lagi berkomunikasi dengannya apalagi ketemu bahkan aku tak tau sekarang dia dimana. Aku bingung mau cari tau tentang dia sama siapa, aku takut kalau aku cari-cari tau tentang dia sama teman-temannya nanti dikira aku ada apa-apa sama dia. Akhirnya aku hanya memendam kesedihanku sendiri tanpa ada orang lain yang tau.
Suatu hari saat aku pulang dari sekolah seperti biasa aku langsung buka HP saya ternyata ada satu pesan dan pesan itu ternyata dari ka reza.
“asslm...hey leksa..apa kbr nh ka reza, mf bru bsa hbngn km, oea ada sswtu yg mw kk ksh tw sma km...bsa ga nt jm2 kta ktmu d’skol..kk tnggu yah...” itu sms dari ka reza
“w3..oke ka..leksa siap dtg kesna...” balasan ku untuk pesan ka reza
Jam setengah2 aku bergegas ke sekolah untuk bertemu ka reza, aku penasaran apa yang akan di kasih tau padanya. Sesampai di sekolah ternyata ka reza telah tiba lebih dulu disana, dia sedang duduk dibangku tempat biasa kita ngobrol dulu. Lega rasanya saat melihat ka reza ada didepanku. Rasa rindu yang telah lama aku rasakan sedikit demi sedikit mulai pudar saat mendapat senyum dari ka reza. Setelah beberapa menit kita bercengkrama aku rasa ka reza seperti akan ngomong yang serius padaku.
“leksa...kaka mau ngomong sma kamu..??”
“yeh..kaka ini gimana sih orang dari tadi juga ka rezakan lagi ngomong sama aku..!!”
“iya iyah...tapi ini beda lagi...”
“apa ka...???” tanya aku semakin penasaran
“gini lho...kaka ingin minta pendapat kamu..!!”
“pendapat apa ka....”
“nanti kalau kamu lihat orangnya coba kamu nilai yah..kaka cocok ga sama dia soalnya pendpat kamu kan biasanya bagus..hehe”
Aku jadi semakin bingung apa sebenarnya yang akan ditunjukin sama ka reza. Tiba-tiba ka reza memanggil seseorang
“sayang....cepetan kesini...”
Ternyata yang keluar adalah seorang gadis cantik, putih dan ka reza langsung menggandengnya. Hatiku jantungku berdetak tak menentu pikiranku kacau, ingin rasanya ku jatuhkan air mata namun aku menahannya karena malu.
“ka...dia siapa?????” tanya ku penasaran
“nah ini dia yang ingin kaka tunjukan sama kamu, namanya dinda dia pacar kaka..bagaimana menurutmu kaka cocok ga sama dia??”
Aku kaget saat ka reza mengenalkan pacarnya itu, hatiku terasa di cabik-cabik aku tak bisa menjawab pertanyaan ka reza, tak sadar aku mengeluarkan air mata, akupun segera berlari meninggalkan tempat itu tanpa menghiraukan ka reza dan pacarnya.
Di tengah perjalanan ka reza menghadangku dan menanyakan apa yang terjadi denganku
“leksa..tunggu..kamu kenapa?? Ko tiba-tiba seperti ini??” tanya ka reza bingung
“leksa mau tanya sama kaka...apa selama ini kaka sayang sama leksa??”
“iya..kaka sayang sama kamu..”
Belum selesai ka reza ngomong sudah aku potong pembicaraannya
“terus kenapa kaka tega sama leksa...???”
“tega apa??? Iyah..kaka sayang sama kamu seperti ade kaka sendiri..”
“jadi???? Selama ini kaka Cuma anggap aku ade kaka saja???”
“hmmm...maafin kaka yah leksa, ini semua salah kaka..harusnya dari dulu kaka bilang sama kamu..”
“aku yang harus minta maaf sama kaka, karena aku tidak tau diri dan aku teralu berharap bisa memiliki kaka..maaf ka aku sudah salah paham dengan semua perhatian kaka selama ini..”
“sudah lah..ini semua salah paham...kamu masih tetep mau jadi ade’y kaka kan??”
“ya ka...”
Yahhhh ini lah akhir critanya, ternyata aku salah besar dia hanya menganggap aku ade’y ga lebih seperti apa yang aku harapkan. Sangat-sangat sakit yang ku rasakan, seseorang yang aku cinta dan ku sayang hanya menganggap ku ade. Sulit untuk aku menerima kenyataan ini. Namun sedikit2 aku mencoba untuk menerima semuanya meski rasa sayang dan cinta ini tak bisa pudar dalam hatiku, entah sampai kapan perasaan ini akan bertahan dalam hatiku.